Rabu, 04 November 2009

[fanfic] My Losing Love [2]

Posted by vinna 유라 at 01.33
Sudah selang dua bulan sejak kejadian itu, di mana aku berkenalan dengan personel SHINee selain kedua kakakku. Saat ini aku dan kak Onew berjanji untuk bertemu di sebuah cafe. Ya, ada sesuatu yang ingin aku ceritakan padanya. Sudah sekitar lima menit aku menunggu kedatangannya. Hingga hampir sepuluh menit ia baru tiba dan langsung menyapaku.
Kami memesan sepiring spaghetti dan tuna sandwich untuk kak Onew. Tidak lupa segelas coca-cola dan melon juice untuk melepas kehausan akibat sinar terik matahari yang begitu menyengat siang itu.
"Yunri, kau bilang ingin menceritakan sesuatu padaku hari ini?"
"Ya, memang benar."
"Apa yang ingin kau bicarakan sekarang? Ceritakanlah saja padaku," tampaknya ia sudah tidak sabar lagi menunggu ceritaku.
"Tapi jangan ceritakan ini kepada siapapun juga termasuk kedua kakakku."
"Tentu saja. Ayo, cepat ceritakan padaku."
"Kak, entahlah. Selama ini perasaanku terus bergejolak. Rasanya aku mulai menyukai Key, walaupun terkadang sifatnya berubah menjadi dingin dan begitu jauh. Tapi saat aku berbicara dengannya, terasa ada sesuatu yang beda dalam dirinya."
Baru kali ini, Onew membuang nafasnya di hadapanku sambil tersenyum kecil.
"Kukira kau sudah memiliki pacar lain."
Aku sedikit kebingungan mendengar tanggapannya. Kemudian ia menggenggam kedua tanganku dengan kedua tangannya pula.
"Jika kau benar-benar menyukainya, kau harus berusaha untuk mencuri hatinya. Memang benar jika terkadang sifatnya berubah menjadi aneh, tapi mungkin ia memiliki masalah pribadi yang sedang ia hadapi. Yang terpenting saat kau sudah bersamanya, kau tidak boleh menangis karena dirinya," raut wajahnya pun kembali bersinar.
"Ah, yang dikatakan kakak memang tepat. Kak, sebenarnya aku mengajaknya untuk kencan nanti malam," seketika itu juga aku bisa merasakan aliran darah yang memuncak di wajahku.
"Benarkah? Wah, baguslah kalau begitu."
"Memang sangat bagus!" jawabku tak ingin kalah.
Kami berduapun tertawa sekeras-kerasnya. Seakan cafe hari ini hanya milik kami berdua sehingga tidak terasa seorang pelayan mengantarkan makanan yang sudah kami pesan sebelumnya.

------

Ah.. Rasanya sungguh menyenangkan makan siang bersama kak Onew. Seakan kecemasanku telah ditarik dengan magnet yang ada pada dirinya. Tidak terasa pula jarum pendek telah menunjukkan angka 4. Waktunya untuk segera mandi. Tunggu! Lebih baik aku mencoba untuk mengirimkan Key sebuah pesan singkat untuk menanyakan rencana kencan kami nanti malam.
Satu menit, dua menit, hingga lima menit kemudia dia menjawab pesan singkatku.

Ah, tentu saja. Jam 6 nanti aku akan menunggumu di toko mainan ripleys :) jangan sampai terlambat..

Yes! Debaran hatiku yang begitu keras rasanya tak dapat kuhentikan. Ingin rasanya untuk meluapkan kebahagiaan ini dengan berteriak sekeras-kerasnya. Akupun bergegas untuk segera mandi saat ini. Tak sabar untuk segera pergi kencan dengan cinta pertamaku.

-------

Pukul 17.40. Masih kurang 20 menit dari pukul 18.00. Tapi aku memang sengaja untuk datang lebih awal. Tak satupun dari Kak Minho, kak Taemin, ataupun Hyun Ae yang mengetahui jika aku pergi untuk kencan. Aku hanya berkata jika akan bepergian dengan teman-teman perempuanku. Aku hanya tidak ingin membuat mereka cema karena aku akan kencan dengan seorang laki-laki yang aku sukai untuk pertama kalinya.
17.55. Secara tidak sengaja, aku melihat sesosok pemuda yang berjalan ke arahku. Postur tubuhnya seperti orang yang sudah kukenal selama ini. Ia semakin mendekat. Hingga akhirnya dia menyapaku terlebih dahulu.
"Yunri.."
"Sunbae."
Ah, tidak! Jantungku seakan ingin lepas. Debaran yang begitu keras semakin kencang dan tidak dapat berhenti. Senyumnya yang lebih manis dari permen lollipop pun membuatku seolah melayang dan menjadi gadis yang paling beruntung detik ini.
"Baiklah, kali ini kita akan pergi ke mana?"
"Terserah sunbae saja."
"Ah, jangan menggilku dengan kata sunbae. Key saja sudah cukup."
Ah, sesaat aku tersipu malu. Namun aku sadar mungkin dia ingin agar aku lebih akrab dengannya.
"Key," kucoba untuk mengatakannya saat itu.
"Yup, tepat sekali."
lagi-lagi ia memberikan senyumannya untukku. Oh Tuhan! Mengapa ciptaan-Mu yang satu ini benar-benar mampu membunuhku dalam hitungan detik ke depan? Hei, adakah seseorang yang sedang menarik tanganku sekarang? Tidak, Key lah yang sedang menggandeng tangan ku saat ini.
"Eh, Key," ucapku dengan sedikit nada malu-malu. "Kita akan pergi ke mana?"
"Kita akan menikmati suasana di sepanjang jalan ini sambil jalan kaki," tawanya yang begitu hangat membuat diriku semakin jatuh cinta kepada dirinya. Bagaikan mentari yang menerangi bumi di pagi hari. Sesekali, ia menunduk dan matanya berubah menjadi sayu. Entah apa yang ada di pikirannya saat ini.
Malam itu kami bermain, membeli es krim, hingga mengunjungi toko pakaian untuk melihat-lihat pakaian model terbaru. Beanr-benar kencan pertama yang akan kulupakan seumur hidupku. Walaupun masing-masing dari kami belum ada yang mengutarakan perasaan yang sesungguhnya, namun aku dapat melihat dengan jelas bahwa Key memiliki perasaan yang sama denganku.
"Ini, cokelat hangat," ia memberikan secangkir cokelat hangat, sehangat genggaman tangannya tadi, sambil duduk di sebuah bangku taman.
"Yunri."
"Uhm?" cokelat hangat yang diberikannya terasa melebur di seluruh sisi mulutlu.
"Tetaplah berada di sampingku."
Kata-katanya spontan membuatku terkejut. Kedua matanya kembali menjadi sayu, senyumnya tiba-tiba menghilang begitu saja saat ia menatap kedua mataku dengan sugguh-sungguh.
"Jangan pernah lepas dari genggaman tanganku," pernyataan yang membuat hatiku senang sekaligus terkejut. Tidak pernah kubayangkan sebelumnya jika dia akab berkata seperti itu secepat ini.
"Mengapa kau berkata begitu?" tanyaku padanya.
"Aku hanya ingin berada di sampingmu. Apakah kau keberatan?"
"Tidak, aku hanya ingin bertanya apa alasanmu ingin berada di sampingku."
"Karena aku menyukaimu," jawabnya dengan singkat dan lugas. Bibirku seakan terkatup rapat. Aku tidak menyangka jika dialah yang akan mengatakan hal ini terlebih dahulu. Senyum kembali menghiasi wajahnya ketika aku meraih tangannya.

------

"Terima kasih telah menemaniku amalam ini," suaranya terdengar merendah.
"Ah, tidak perlu dipikirkan. Aku juga merasa sangat senang." Aku dapat merasakan telapak tangannya yang membelai rambutku. Melihat senyumnya, membuatku untuk ingin tersenyum pula.
"Cepatlah masuk ke dalam rumah. Angin berhembus semakin kencang. Tidak baik untuk kesehatan. Besok kau masih harus sekolah bukan?"
"Iya. Baiklah, jaga dirimu baik-baik ya," pintaku pada Key. Key terus menarapku dari luar pagar hingga aku masuk ke dalam rumah dan menutup pintu. Sebelum melihat Key untuk terakhir kalinya hari ini, aku menyempatkan untuk melambaikan tangan untuk dirinya yang masih setia menungguku. Senyumannya kembali menenangkan perasaanku.
"Taeminnie..."
"Yunri! Dari mana saja kau? Kau membuatku cemas daritadi," ucap kak Taemin dengan nada kesal.
"Maafkan aku."
"Hah, tidak perlu dipikirkan lagi. Yang penting kau sudah pulang dengan selamat."
"Kak..," ekspresi wajahnya menggambarkan ia sedikit marah dengan kehadiranku.
"Ada apa?" ia menjawab dengan ketus, membuatku merasa aemakin bersalah.
"Kak, sebenarnya aku..."
otakku kembali berputar memikirkan hal ini. Ah, lebih aik aku segera memberitah dirinya agar tak perlu membuatnya cemas lagi karena kelakuanku.
"Sebenarnya kenapa?"
"Sebenarnya.... Aku menyukai Key."
Entah ekspresi apa setelah kak Taemin mendengar hal ini. Aku pun tak berani menatap langsung wajahnya dan tetap menundukkan kepalaku.
"Apakah kau sungguh-sungguh menyukainya?"
"Tentu saja, mengapa tidak?"
"Apa dia sudah tahu tentang persaanmu kepadanya?"
"Belum, tapi aku sudah mengetahui perasaannya padaku," jawabku dengan sedikit gugup. Aku masih tidak berani untuk menatap wajah kaka. Hingga akhirnya dia menepuk pundakku dan mengatakan suatu hal sebelum ia beranjak dari tempatnya.
"Jagalah dia baik-baik."
Akhirnya, aku dapat bernafas dengan lega. Hanya kak Minho dan Hyun Ae yang belum kuberitahu tentang hal ini. Ah, tapi mungkin saja Taeminnie akan memberitahu kak Minho sebelum aku bergerak. Walaupun sesungguhnya aku tidak dapat mengerti maksud ucapannya barusan.


to be continued....

0 comments on "[fanfic] My Losing Love [2]"

Posting Komentar

 

pinna♥world Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez